Babak Baru Patungan Umat
Mimpi Yusuf Mansur dari bisnis PatunganUsaha
Mimpi Yusuf Mansur dari bisnis PatunganUsaha
Yusuf Mansur datangi OJK. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman
Berita Terkait
Mimpi Yusuf Mansur dari bisnis PatunganUsaha
Mimpi Yusuf Mansur dari bisnis PatunganUsaha
Yusuf Mansur datangi OJK. ©2013 Merdeka.com/M. Luthfi Rahman
Berita Terkait
Ustaz Yusuf Mansur yakin PatunganUsaha bisa gaet 1 juta anggota Ustaz Yusuf Mansur yakin PatunganUsaha bisa gaet 1 juta anggota
Direstui OJK, Yusuf Mansur ubah PatunganUsaha jadi koperasi
Jembatan Selat Sunda, balik modal butuh 30 tahun
Merdeka.com - Ustaz Yusuf Mansur selama dua tahun terakhir getol mengkampanyekan prinsip patungan usaha. Cara ini dinilai bisa memberdayakan kondisi ekonomi umat. Bahkan, dia yakin proyek-proyek infrastruktur raksasa dapat didanai murni berbekal iuran masyarakat.
Hal itu dia sampaikan kala berkunjung ke kantor redaksi merdeka.com, Kamis (13/3), pekan lalu. Pendakwah yang tenar berkat pengajian Wisata Hati ini melihat masyarakat terlalu individualistis dalam meningkatkan taraf ekonomi. Akhirnya, banyak duit asing menguasai sektor strategis Indonesia.
"Prinsip saya kenapa terus mengkampanyekan patungan usaha adalah saya ingin bangsa Indonesia punya ownership, kepemilikan. Lihat sekarang bank banyak bukan punya kita, tambang begitu juga," ungkapnya.
Hal ini diperparah dengan mentalitas kebanyakan orang juga berbisnis harus memiliki modal. Yusuf menilai mereka lupa kalau mau bersatu, duit yang terkumpul bisa sangat besar.
Kebijakan Patungan Usaha ini dipercayanya dapat sekaligus memperbanyak kalangan menengah ke bawah percaya diri terjun ke dunia bisnis.
"Saya menyebutnya gerakan. Peluang-peluang usaha di Indonesia tidak tertutup bagi orang Indonesia sendiri. Jangan sampai peluang usaha tertutup, gara-gara ketidaktahuan cara berinvestasi menjadikan kita tidak punya apa-apa," kata Yusuf.
Ustaz kelahiram Jakarta ini mencontohkan satu kemungkinan investasi. Orang miskin pasti tertawa bila disebut bisa membeli bank berharga triliunan. Padahal hal itu bukan mustahil, lewat skema pengumpulan dana yang dia jalankan.
"Kita memang secara individu mungkin enggak bisa beli, tapi kalau dikasih tahu, ente bisa patungan lewat koperasi, maka koperasi belilah saham bank-bank itu," paparnya.
Atas dasar logika itu pula, dia bermimpi koperasi Patungan Usaha yang belum lama memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masuk ke bisnis-bisnis kelas konglomerasi.
Sebagai awalan, dana dari 3.000-an anggota memang akan ditanamkan ke bisnis hotel di Cengkareng, Banten. Ke depan, ketika usaha tersebut telah memberikan laba bagi para anggota Koperasi, sektor bisnis yang disasar akan lebih strategis.
Target itu telah disusun hingga 2025. "Setelah properti kita mau masuk industri yang riil seperti pabrik jamu," bebernya.
Bahkan pada 2025, koperasi yang dikelola bersama umat ini wajib masuk ke industri padat modal, misalnya infrastruktur, maritim, atau pelabuhan.
Dia yakin modal yang terkumpul dari proses patungan, asal bisa melibatkan semakin banyak masyarakat, dapat dimanfaatkan untuk membiayai proyek sekelas Jembatan Selat Sunda (JSS).
"Pemerintah membangun jembatan selat sunda butuh Rp 250 triliun hanya menghubungkan dua pulau. Itu kan tetap butuh kapal, koperasi mau masuk tuh ke industri infrastruktur. Saya mau bangun industrinya, kargo, kapal wisata, sampai pelabuhan. Dananya kira-kira Rp 50 triliun, kalau ane punya anggota 20 juta cuma Rp 40.000 per orang patungannya," kata Yusuf.
"Ini contoh, tentu enggak bisa sekarang, tapi kita ingin sampai di sana pada 2025," imbuhnya.
terkait berita :
http://www.merdeka.com/uang/mimpi-yusuf-mansur-dari-bisnis-patunganusaha.html
http://www.merdeka.com/uang/mimpi-yusuf-mansur-dari-bisnis-patunganusaha.html
Bantu kami mengelola blog ini
dengan melakukan Click iklan sponsor dalam "The Adsense Zone"
Dear My Friends :
Beritahu Teman
Jika Artikel ini bermanfaat bagi anda
melalui Tombol jejaring sosial yang tersedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan Ber-Etika dan Sopan saling menghargai .... Berbagi itu Indah