Bayi yang baru lahir memang memerlukan perawatan extra baik secara medis maupun nonmedis. Bayi /anak kecil yang berusia dibawah satu tahun biasanya memiliki tingkat sensitifitas/kepekaan yang jauh lebih tinggi dari pada orang-orang dewasa. Kadang-kadang tanpa ada alasan yang jelas senyum dan memperlihatkan expresi senang. Tapi tak jarang juga menunjukkan expresi ketakutan dan sampai menangis sejadi jadinya tanpa alasan yang jelas. Kata orang-orang tua, bayi/anak kecil tsb mungkin melihat sesuatu yang tidak dapat kita lihat dan meresponnya.
Pernah juga dalam suatu waktu dimana saya dan istri pulang kerumah pada sekitar jam 6 sore setelah matahari terbenam. Karena bergegas agar tidak ketinggalan saat magrib maka saya dan istri langsung masuk ke dalam rumah. Anak saya yang masih berumur 4 bulanan tiba-tiba menangis sejadi-jadinya , expresinya menunjukkan ketakutan. Berbagai cara dicoba untuk menenangkannya tapi sia-sia, mulai dari menggendong, menina bobokan , mendengarkan musik , atau biasanya digendong sambil berkaca ( karena biasanya anak kecil suka dihadapan cermin seolah melihat teman yang sebaya ).
Baru menjelang adzan isya anak saya baru terdiam dan tidur mungkin karena kelelahan. Oleh tetangga yang datang ( maklum di kampung hidup bertetangga sangat baik dan saling memperhatikan ) mereka menyarankan untuk memberikan “dlingo” + daun dadap serep yang ditumbuk+minyak telon lalu diborehkan ke kaki dan tangan anak saya.
Mereka juga menyarankan agar anak yang masih kecil sebelum matahari terbenam harus sudah ada di dalam rumauh. Saya dan anggota keluarga lain jika terpaksa pulang malam sebelum masuk rumah harus terlebih dahulu mencuci kaki dan tangan. Hal ini dimaksudkan agar hal-hal yang tidak baik dan tidak terlihat yang mungkin ikut dibadan kita tidak ikut masuk kedalam rumah.
Setiap sore “dlingo”+dadap serep+minyak telon selalu diberikan di kaki dan tangan anak saya setelah mandi sore. Dlingo adalah sejenis umbi yang dijual di pasar ditempat orang menjual rempah-rempah. Di supermarket kayaknya tidak ada.
Pernah juga anak saya mengalami ketakutan tiba-tiba sambil menunjuk ke suatu arah, karena didiamkan tidak bisa , mungkin karena kehabisan akal istri saya memukul-mukulkan sapu lidi kearah yang ditunjuk oleh anak saya dan sebentar kemudian anak saya menjadi tenang.
Dan tentu saja Menjadikan rumah sebagai tempat ibadah sehari-hari agar rumah menjadi terang dan bersih dari hal-hal yang jahat, sehingga setiap penghuni rumah dapat dengan tenang tinggal didalamnya.
Pernah juga dalam suatu waktu dimana saya dan istri pulang kerumah pada sekitar jam 6 sore setelah matahari terbenam. Karena bergegas agar tidak ketinggalan saat magrib maka saya dan istri langsung masuk ke dalam rumah. Anak saya yang masih berumur 4 bulanan tiba-tiba menangis sejadi-jadinya , expresinya menunjukkan ketakutan. Berbagai cara dicoba untuk menenangkannya tapi sia-sia, mulai dari menggendong, menina bobokan , mendengarkan musik , atau biasanya digendong sambil berkaca ( karena biasanya anak kecil suka dihadapan cermin seolah melihat teman yang sebaya ).
Baru menjelang adzan isya anak saya baru terdiam dan tidur mungkin karena kelelahan. Oleh tetangga yang datang ( maklum di kampung hidup bertetangga sangat baik dan saling memperhatikan ) mereka menyarankan untuk memberikan “dlingo” + daun dadap serep yang ditumbuk+minyak telon lalu diborehkan ke kaki dan tangan anak saya.
Mereka juga menyarankan agar anak yang masih kecil sebelum matahari terbenam harus sudah ada di dalam rumauh. Saya dan anggota keluarga lain jika terpaksa pulang malam sebelum masuk rumah harus terlebih dahulu mencuci kaki dan tangan. Hal ini dimaksudkan agar hal-hal yang tidak baik dan tidak terlihat yang mungkin ikut dibadan kita tidak ikut masuk kedalam rumah.
Setiap sore “dlingo”+dadap serep+minyak telon selalu diberikan di kaki dan tangan anak saya setelah mandi sore. Dlingo adalah sejenis umbi yang dijual di pasar ditempat orang menjual rempah-rempah. Di supermarket kayaknya tidak ada.
Pernah juga anak saya mengalami ketakutan tiba-tiba sambil menunjuk ke suatu arah, karena didiamkan tidak bisa , mungkin karena kehabisan akal istri saya memukul-mukulkan sapu lidi kearah yang ditunjuk oleh anak saya dan sebentar kemudian anak saya menjadi tenang.
Dan tentu saja Menjadikan rumah sebagai tempat ibadah sehari-hari agar rumah menjadi terang dan bersih dari hal-hal yang jahat, sehingga setiap penghuni rumah dapat dengan tenang tinggal didalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan Ber-Etika dan Sopan saling menghargai .... Berbagi itu Indah